Thursday, July 14, 2011

Cerita Seks Mesum Sodomi/Cabul Santri

Cerita dewasa panas berikut ini adalah sebuah kisah dewasa cabul Seks-Mesum Sodomi Santri. Dimana prilaku seks mesum sodomi santri menjadi sebuah peristiwa yang menghebohkan di masyarakat kota Bogor. Cerita seks mesum sodomi ini diakui karena telah terpengaruh dari tontonan video porno yang ditonton oleh pelaku. Tak tanggung-tanggung, cerita sodomi ini dilakukan dengan 5 orang santri sebuah pesantren dekat rumahnya. Aksi cabul mesum tersebut dilakukan pelaku di rumahnya. Seperti apa cerita sodomi ini, berikut Cerita dewasa panas, kisah cabul Seks-Mesum Sodomi Santri dibawah.



Download : Full 3gp Hot
--- --- --- --- --- --- ---


Bonus Humor :
Pada suatu hari orang tua si Tono dipanggil menghadap Kepala Sekolah karena si Tono sering kali menyontek kertas Ujian milik si Andy pada saat ujian. Orang Tua Tono : “Apa buktinya kalau anak saya nyontek?
Kepala Sekolah : “Salah satu buktinya yach ini, pada waktu ujian sejarah”. Pertanyaan No. 1 : Siapa pengarang buku “Habis Gelap Terbitlah Terang?”. Si Andy jawab : R.A. Kartini

Si Tono jawab : R.A. Kartini
Orang tua Tono : “Lha, jawaban kan bisa saja sama karena si Tono kan belajar sebelum ulangan.”. Kepala Sekolah : “ya, bisa saja sama. Tapi coba dong Bapak lihat Pertanyaan ke-2 : Dimana R.A. Kartini dilahirkan?. Si Andy jawab : di Jepara

Si Tono jawab : di Jepara. Orang Tua Tono : “ah, itu sih kebetulan. Bapak tidak cukup bukti untuk menyatakan anak saya nyontek. Bisa saja malah si Andi yang nyontek pekerjaan anak saya.
Kepala Sekolah : “Bapak betul, bisa saja itu kebetulan, tapi coba dong. Bapak lihat pertanyaan ke 3 : “Tahun berapa terjadi Perang Diponegoro?” Si Andy jawab : Gue enggak tau. Si Tono jawab : Apalagi gua



--- --- --- --- --- --- ---
Klik dan Lihat Album Hot Cewek Model :

--- --- --- --- --- --- ---
Cerita dewasa panas, kisah cabul Seks-Mesum sodomi santri ini terjadi di kota Bogor. Dimana ada seorang Pemuda Sodomi 5 Santri pada tahun 2003. Cerita ini disadur oleh TEMPO. Dimana pelaku, melakukan sodomi setelah terpengaruh video porno yang ditontonnya. Berikut berita selengkapnya :

Budiman bin Acep, 38 tahun, pemuda Kampung Cipaku Rt 04/06 Desa Cipaku, Kota Bogor Selatan ditangkap petugas Polisi Sektor Kota Bogor Selatan Jumat (9/5) malam, karena terbukti menyodomi 5 orang santri dari sebuah pesantren di dekat rumahnya. Tersangka yang masih membujang ini nyaris menjadi amukan massa yang marah setelah mendengar perbuatan cabul tersebut. Beruntung polisi berhasil menangkap terlebih dahulu. Kepala Polisi Sektor Kota Bogor Selatan Ajun Komisaris Dedy S., menjelaskan terungkapnya kasus sodomi yang menimpa 5 orang santri di sebuah pondok pesantren Kampung Cipaku, Rt 01/06 Desa Cipaku, Kota Bogor ini, berawal dari kecurigaan seorang uztad terhadap kelakuan tersangka yang sering terlihat bertindak aneh terhadap santri laki-lakinya. Tersangka yang tinggal dekat dengan pesantren sering memeluk dan meraba-raba para santri.

Meskipun curiga tetapi sang uztad tidak langsung menuduh karena belum ada bukti. Namun uztad melakukan penyelidikan dengan caranya sendiri dengan cara menanyakan ke beberapa warga. Dari rasa penasarannya akhirnya ia menanyakan perihal itu kepada salah satu santrinya. Alangkah terkejutnya ketika mendengar pengakuan dari salah satu santrinya, sayangnya uztad yang tidak mau disebutkan namanya ini tidak segera melapor ke polisi, karena belum ada bukti yang kuat. Rupanya cerita aksi sodomi yang dilakukan oleh Budiman terdengar oleh seorang warga yang kebetulan bertetangga dengan Inspektur Dua (Ipda) Rosidi, ia menceritakan adanya perbuatan sodomi, mendengar hal ini Rosidi menyarankan untuk segera melaporkan kasus ini ke Markas Polsekta Bogor Selatan. Bersamaan dengan kasus dilaporkan Ipda Rosidi melakukan penyelidikan. Akhirnya Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB, anggota reserse Polsekta Bogor Selatan berhasil menangkap tersangka sodomi di rumahnya. Untuk penyidikan lebih langjut kemudian kasusnya dilimpahkan ke Polisi Resort Kota Bogor.

Kelima korban warga Kampung dan Desa Cipaku, Kota Bogor Selatan yakni, AG, 15 tahun, warga RT 03/07, HA, 14 tahun, warga RT 01/06; Nu, 13 tahun, warga RT 01/06, SP, 11 tahun, warga RT 01/06 dan MA, 10 tahun, warga RT 01/06, kelimanya warga Kampung Cipaku, Desa Cipaku, Bogor Selatan. Menurut seorang petugas di Mapolresta Bogor diperkirakan pelaku bukan hanya menyodomi 5 korban saja, bisa jadi ada korban lain. Karena tersangka telah melakukan perbuatan bejadnya sejak 2001, korban lainnya yang saat ini masih dalam penyelidikan Polisi. Menurut Kapolsek, tersangka melakukan perbuatan bejadnya karena terpengaruh sering menonton video porno. Dalam melakukan aksinya tersangka selain mengiming-iming sesuatu ia juga sering mengancam, diantara ada tersangka yang mengaku dipukuli bila menolak. “Menurut korban mereka tidak ada yang diberi uang,” ujar Kapolsek saat ditemui Tempo News Room di kantornya, Sabtu (10/5) sore.

Salah seorang korban Su, mengaku akan diberi ilmu jika mau memenuhi syarat-syaratnya. Korban tertarik dengan tawaran itu, namun ketika sudah berada di tempat yang dijanjikan korban kaget ketika disuruh membuka celananya dan tidur dengan posisi terkelungkup. Tersangka langsung melakukan perbuatannya, Su sempat meronta karena kesakitan tapi karena diancam akan dipukul dan dibunuh, akhirnya korban pasrah. Su mengaku perbuatan itu dilakukan tersangka lebih dari 4 kali. (Deffan Purnama-TNR)

No comments:

Post a Comment