Malam ini... malam romantik. Aku dan X, seorang wanita manis
bertubuh indah bergandengan tangan. Mula-mula memang bergan-
dengan tangan, tapi lama kelamaan tanganku lebih merajarela
meraba-raba 'gunung'nya yang padat kenyal. Langsung aku
remas-remas dan putar-putar, mula-mula dari pentilnya sampai
ke kaki gunungnya. Ia tersenyum kesenangan dan tubuhnya agak
gemetar. Mungkin kegelian.
Kebetulan kami sudah sampai di tepi ranjang. Ya, rumah ini
memang sepi, hanya kami berdua yang akan menikmati dinginnya
malam dengan kehangatan, tentu. Kami duduk dan kemudian
saling memeluk sambil bertemu bibir-bibir kami. Kukulum bi-
birnya dan iapun membalasnya. Kami menikmatinya. Tapi ter-
nyata instinkku memberontak: tidak cukup sampai di sini! Pe-
lan-pelan, sambil mulut kami tetap bercumbu dan terkadang
kujilat belakang telinganya, tanganku pelan-pelan membuka
baju atasnya. Permainan makin menggelora. Setelah ia telan-
jang atas, aku ciumi pangkal teteknya yang masih ber-BH. De-
ngan sekali hentakan, kulepas benda pengganggu sialan itu
dan wajahku kini berhadapan dengan buah ranum. Aku cium se-
jadi-jadinya dan ia menggelinjang kesenangan.
Kini tiba giliranku melepas kancing-kancing bajuku dan
membuangnya ke lantai.
Hhhhhh....Huaaahhhhh....Hahhhhhhh....
Dengus napas kami dalam ritme yang tinggi, membuatku secara
tak sabar menggerakkan tanganku ke bawah... Kubuka ritsleting
rok X dan - untuk kejutanku - tangannya bergerak juga mem-
bebaskan tholeku yang berontak dalam sangkar. Tinggallah ka-
mi pakai CD... Tapi itu tak lama karena CD itu akhirnya lepas
juga...
Burungku yang tegak itu... Aaaahhhhhh... Topinya yang merah
menyentuh kulit yang hangat.... Makin berpatuk-patuk burung-
ku ini.... X tampaknya tahu burung ini telah gelisah...
Tangannya bergerak memegang burungku yang menghasilkan ke-
nikmatan luar biasa di sekujur tubuh ini... Batangku masuk
ke liangnya yang telah kukitik-kitik dengan jari tengah dan
kini telah basah... Njleeebbbbb.... Tapi tidak... aku lihat
mata dan mulutnya menunjukkan X kesakitan... OK, aku masukkan
sedikit dulu aku tarik, kumasukkan lagi, makin lama makin da-
lam. Tubuh X menggelinjang kuat... aku merasakan kakinya
membuka dan selangkangannya makin lebar... Kini kesakitan-
nya agak berkurang, matanya masih terpejam... Pantatku naik
turun dan ia.... aaaaah.... aaaaaaah.... enaaaaak mas....
terus... terus.... sambil mendesah-desah.
Pantatku naik turun makin cepat dan makin lancar karena
cairan vaginanya kurasakan jadi banjir. Matanya makin ter-
pejam, kepalanya menengadah, dadanya membusung membuat daguku
merasakan desakan teteknya yang ranum. Akhirnya:
Aaaahhhhhh aaaaaahhh uaaaaahhhhh..... akhirnya keluar....
aduh alhamdulillaah... puji Tuhan.... rasanya hidupku
cuma ada di kontolku yang sedang menembus hutan itu...
Tak terkatakan nikmatnya saudara-saudara!
Ya, inilah malam pertama kami sebagai pengantin... Sebenarnya
aku sudah tak sabar sejak dua tahun yang lalu, toh aku banyak
kesempatan berdua dengannya... Namun setiap kuterpikir me-
lakukan penetrasi nikmat itu, terbayang bagaimana kalau ka-
kak cewek gue digituin orang belum nikah... Tentu bakal gue
bunuh itu orang... Ya, buat gue nikmat sih nikmat, tapi double
nikmat kalau udah sah kayak gini, iya nggak?
===========================================================
Jauhi perzinahan, permudah pernikahan, Tuhan selalu melihat
==========================================
No comments:
Post a Comment